Syukuran 4 Bulanan dan Menu Yang Disajikan

Rasa syukur atas kehamilan bisa dilakukan dengan berbagai cara, ada yang melakukan upacara-upacara adat bagi ibu hamil, dari usia kehamilan satu bulan sampai dengan sembilan bulan. Tapi, lebih dari itu semua, hal yang paling menonjol dari itu semua adalah upacara perayaan mitoni baik ketika janin berumur empat bulan dan tujuh bulan, yang akan di bahas disini, khusus mengenai upacara mitoni pada bulan keempat atau sering juga di sebut sykuran 4 bulanan. 

Pada umur empat bulan bayi dalam kandungan biasanya sudah mulai membentuk organ-organ penting meskipun masih sangat jauh dari kata sempurna. Dan pada bulan keempat ini juga ruh ditiupkan kepada jabang bayi.

Syukuran 4 Bulanan dan Menu Yang Disajikan

Pada acara syukuran tersebut dimeriahkan dengan pembacaan ayat-ayat suci alqur’an atau pengajian. 
Beberapa ayat yang dibaca dalam acara syukuran 4 bulanan, yaitu :

1. QS. Al-Fatihah :1-7
2. QS. Al-Mukminun : 12-14
3. QS. Al-Baqarah : 233
4. QS. Luqman : 12-14
5. QS. Al-Ahqaf : 15
6. QS. Maryam : 18-22
7. QS. Yusuf : 1-6

Bacaan-bacaan ayat dan do’a di atas memang dikhususkan untuk syukuran 4 bulanan. Inti dari perayaan ini adalah memanjatkan syukur pada Allah Swt karena sebentar lagi akan dikarunia seorang anak dan meminta kemudahan dalam kelancaran pada proses kehamilan dan nanti melahirkan. 

Biasanya di beberapa daerah ada adat masing-masing. Di Jawa Timur yang di undang untuk hajatan adalah para bapak-bapak sedangkan di Jawa Barat yang diundang adalah para ibu-ibu. Untuk tujuan dan harapannya juga sama, siapa pun yang hadir tetap diharapkan doanya untuk sang ibu dan calon bayi.

Sebenarnya tidak ada hukum tersendiri dalam upacara syukuran seperti ini, bahkan ada beberapa orang yang menganggap kalau hal-hal semacam ini termasuk syikik dan lain-lain, karena lebih mencerminkan adat dari nenek moyang ketimbang nilai-nilai agamanya. 

Padahal kalau diteliti lagi, hal semacam ini tidak membawa mudhorot, ada juga kaidah fiqh yang mengatakan bahwa segala sesuatu itu adalah boleh, asalkan tidak ada dalil yang mengharamkannya. Pendapat yang menganggap hal ini haram adalah wahabi salafi, karena orang-orang yang melakukan syukuran ini menganggap hal tersebut sebagai ibadah yang wajib. 

Menu yang dihidangkan dalam syukuran  4 bulanan adalah :
  1. Buah-buahan empat macam
  2. Umbi-umbian empat macam
  3. Rujak yang terbuat dari empat macam buah
  4. Kain samping (di Jawa disebut sewek atau kemben) empat lembar untuk mandi
  5. Belut empat ekor, dan
  6. Bunga empat rupa.

Rujak yang dibuat dalam perayaan ini adalah rujak gobet, atau rujak dari hasil diserut buahnya. Rujak buah, dan umbi-umbian di hidangkan untuk para tamu undangan sebagai berkat (oleh-oleh) yang nantinya dibawa pulang setelah acara selesai.  

Di samping acara-acara tersebut ada juga acara pemandian ibu hamil dan prosesi penyiraman dengan belut. Untuk prosesi pemandian ibu hamil yang memandikannya adalah empat kerabat dekat dan didampingi oleh seorang ustadz, kalau menurut saya lebih baik kalau kerabat itu juga perempuan. 

Air yang akan dipakai untuk mengguyur dicampur dengan bunga empat rupa dan diguyurkan perlahan-lahan dari kepala ibu hamil. Dalam kedaan dimandikan ibu hamil akan didandani secantik mungkin. Tiap guyuran dari masing-masing kerabat akan berganti kain, dan kainnya harus baru. 

Selanjutnya adalah prosesi penyiraman dengan belut, keempat belut tadi dimasukkan dalam kendi dan airnya dituangkan ke kepala ibu hamil. Hal ini dimaksudkan agar nanti waktu melahirkan tidak susah, dan licin seperti belut. 

Setelah air disiramkan dari kendi, giliran suami yang yang memecahkan kendi dan membelah kelapa gading yang telah disediakan sebelumnya dengan golok. Hal ini dimaksudkan agar bayi yang akan lahir serta orang tuanya dapat berbuat baik lahir maupun batin. 

Orang-orang percaya kalau air yang keluar dari kelapa gading tadi manis dan segar maka kehidupan anak yang dikandung akan selamat dunia akhirat. Untuk masalah pemacahan kendi dan mandi kembang ini masih banyak pihak-pihak yang tidak memperbolehkan. Hal-hal seperti inilah yang dimaksud dengan bid’ah yang sesat yang dilarang oleh agama.


Sebagai umat muslim tentunya kita harus tau batasan-batasan dimana kita tetap melakukan tradisi yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita salah satunya syukuran 4 bulanan tetapi tetap menjaga agar hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam.
loading...

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Syukuran 4 Bulanan dan Menu Yang Disajikan"